DIDUGA KORBAN BISIK BISIK "ASN TENAGA PENDIDIK JADI KORBAN" DI SOPPENG
Swara Ham Indonesia News,Com.Soppeng
UPTD SPF SDN 211 Attang Benteng dan SDN 68 masing masing kekurangan satu tenaga pendidik oleh mutasi yang diduga keras berdasarkan bisik bisik kepada "Penguasa Kab.Soppeng" .
Berita sebelumnya yg disebut mutasi tak berdasar dan tidak berkualitas itu kini menimbulkan beragam respon di kalangan masyarakat dan tenaga pendidik yg terkesan masih ada hubungannya dengan Pilkada yg bernuansa dendam.
Menurut sumber pewarta SHI dari seorang ASN yang layak dipercaya mengatakan mutasi tenaga pendidik kali ini termasuk merusak dan mencoreng tatanan birokrasi kepegawaian karena dinilai tidak sesuai arahan Kepala BKN RI bahwa perpindahan ASN Guru melalui Integrated mutasi dengan memperhatikan jangan sampai mutasi tersebut justru terjadi kekurangan tenaga pendidik sehingga timbulkan masalah. Berikut sumber SHI dari kalangan yg terhormat menyebut bahwa mutasi yg diduga keras tidak prosedur dan berbau dendam politik melalui "tukang bisik bisik " yg seharusnya tidak perlu terjadi .Masih sumber yang sama mendengar kalau pihak DPRD Soppeng komisi III sepertinya merespon mutasi yg meresahkan belakangan ini.
Hajah Tasmiah Kepala Sekolah SD 211 Attang Benteng di Kelurahan Jennae Kec.Liliriaja kepada pewarta SHI membenarkan kalau seorang tenaga pendidiknya telah di mutasi pada pertengahan April 2025 atas nama Yenni Sari ke Welongnge Kec.Marioriawa.Oleh mutasi tersebut Kepsek mengakui terjadi kekurangan guru dan pihaknya mengaku tidak tahu menahu apa alasan mutasi tersebut dan bahkan yg bersangkutan tidak pernah bermohon untuk dimutasi apalagi ada anak kecilnya.
Sumber dari masyarakat sekitar menyebut kalau Bupati Soppeng H.Suwardi Haseng , SE selama ini yg di gaungkan di Media One line adalah hendak mensejahterakan ASN dan masyarakat ,tampaknya hanya isapan jempol dan ucapan belaka dg kata lain lain ucapan lain perbuatan.
Betapa tidak, mutasi tenaga pendidik tersebut hampir dipastikan jauh dari sejahtera dan sangat merepotkan bagi Yenni Sari yang harus membopong anak kecilnya untuk bermigrasi ke wilayah perbatasan Sidrap itu. Belum lagi ditempat tujuan yg konon sudah kelebihan guru di welongnge maupun yg dimutasi ke Labae Citta.Dengan demikian hal tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi guru yg TDK mendapat jadual mengajar sebagi syarat untuk menerima gaji sertifikasi.
Berikut sumber yg biasa disebut Yang Terhormat minta namanya untuk of the record menilai mutasi "kebablasan ini lagian tidak manusiawi " perlu pihak DPRD Soppeng memanggil semua pihak terkait untuk dimintai keterangannya yang sangat kontroversial dan merugikan tenaga pengajar itu pungkasnya. (Tim SHI)
Posting Komentar untuk "DIDUGA KORBAN BISIK BISIK "ASN TENAGA PENDIDIK JADI KORBAN" DI SOPPENG "