Jacob Ereste : *Kesetiaan dan Loyalitas Yang Tak Boleh Meredup Sebagai Penyuluh dan Penerang Batin*
Swara Ham Indonesia News,Com.
Kesetiaan yang tak mendapat penghargaan memang bisa menimbulkan luka dan kekecewaan yang tak terlihat. Namun nilai atau bobot kesetiaan itu dapat tergerus dan berubah atau mengendur secara perlahan hingga akhirnya mungkin punah. Sehingga yang bersangkutan jadi bersikap pasif mengikuti saja irama yang sekiranya masih dapat dia ikuti tanpa harus berkorban seperti yang sudah-sudah.
Dalam suasana seperti itulah kadar kesetiaan -- atau bahkan segala bentuk loyalitas -- bisa mati secara perlahan hingga menghilang sama sekali dari suasana batin yang cair dan mungkin jadi membeku.
Mekanisme dalam pertautan batin yang lebih bersifat spiritual ini memang harus diselamatkan dengan kompensasi menemukan obyek yang lain agar tidak sampai punah dari sumber asalnya. Sebab bentuk dari implementasinya harus disublimasikan agar potensi yang ada tidak sampai punah. Karena kekecewaan yang terjadi tidak boleh terbunuh dari jatidiri yang harus tetap dipelihara dan dikembangkan, sebab kata pepatah bahwa dunia tidak selebar daun kelor dapat membangunkan kesadaran bahwa dunia lebih dari cukup disediakan oleh Tuhan untuk menemukan kebahagiaan dari sudut bumi yang lain. Apalagi kemudian bisa dipetakan rentangannya sampai ke akhirat.
Begitulah dinamika batiniah ketika mengalami kegagalan eksistensial lantaran kesetiaan -- atau bahkan loyalitas yang diberikan -- tidak dihargai secara patut dan wajar. Dan kesetiaan serta loyalitas yang berada di dalam wilayah batin, tidak boleh terluka dan tidak boleh dibiarkan memudar seperti nyala api yang kehilangan panasnya.
Kesetiaan dan loyalitas yang terluka harus diselamatkan, bukan demi obyek, tetapi untuk subyeknya sendiri yang terus bertumbuh dan memutik agar mampu untuk menghasilkan semerbak wangi dunia yang pengap. Karena eksistensi diri -- sekecil apapun bentuk dan wujudnya -- tetap akan menjadi catatan sejarah. Masalahnya memang tidak terlalu penting pula akan diperhitungkan oleh banyak orang, karena yang utama adalah kehadiran dan memberi warna dan makna yang mungkin juga tidak perlu terlalu hirau akan mendapat perhatian dari siapa pun juga.
Kesetiaan dan loyalitas itu bagian dari kepribadian yang tak boleh diabaikan, utamanya bagi diri sendiri, tanpa perlu hirau terhadap apresiasi orang lain. Oleh sebab itu, kesetiaan dan loyalitas yang tak mendapat tempat di hati seorang pun, jangan sampai dibiarkan meranggas seperti tetumbuhan yang kehilangan daya hidup. Lantaran hidup dan kehidupan itu sendiri harus memiliki arti, setidaknya bagi diri kita sendiri.
Banten, 17 Juni 2025
Posting Komentar untuk "Jacob Ereste : *Kesetiaan dan Loyalitas Yang Tak Boleh Meredup Sebagai Penyuluh dan Penerang Batin*"